Jumat, 07 November 2008

Memperbaiki Windows XP Tanpa Install Ulang

1. Memperbaiki Instalasi (Repair Install)

Jika Windows XP Anda rusak (corrupted) dimana Anda tidak mempunyai sistem operasi lain untuk booting,Anda dapat melakukan perbaikan instalasi (Repair Install) yang bekerja sebagaimana setting (pengaturan)yang awal.

- Pastikan Anda mempunyai kunci (key) Windows XP yang valid.- Keseluruhan proses akan memakan waktu kurang lebih 1/2 atau 1 jam, tergantung spek komputer Anda.
- Jika Anda dimintai password administrator, sebaiknya Anda memilih opsi perbaikan (repair) yang kedua,bukan yang pertama.
- Masukkan CD Windows XP Anda dan lakukan booting dari CD tersebut.
- Ketika sudah muncul opsi perbaikan kedua R=Repair, tekan tombol RIni akan memulai perbaikan.
- Tekan tombol F8 untuk menyetujui proses selanjutnya “I Agree at the Licensing Agreement”- Tekan tombol R saat direktori tempat Windows XP Anda terinstal. Biasanya C:\WINDOWSSelanjutnya akan dilakukan pengecekan drive C: dan mulai menyalin file-file.Dan secara otomatis restart jika diperlukan. Biarkan CD Anda dalam drivenya.
- Berikutnya Anda akan melihat sebuah gambar “progress bar” yang merupakan bagian dari perbaikan,dia nampak seperti instalasi XP normal biasanya, meliputi “Collecting Information, Dynamic Update,Preparing Installation, Installing Windows, Finalizing Installation”.
- Ketika ditanya, klik tombol Next
- Ketika ditanya untuk memasukkan kunci, masukkan kunci (key) Windows XP Anda yang valid.
- Normalnya Anda menginginkan tetap berada dalam nama Domain atau Workgroup yang sama.
- Komputer akan restart.
- Kemudian Anda akan mempunyai layar yang sama sebagaimana pengaktifan sistem ketika instalasi normal.
- Register jika Anda menginginkannya (biasanya tidak diperlukan).
- Selesai
Sekarang Anda bisa log in dengan account Anda yang sudah ada.

2. NTOSKRNL Rusak atau Hilang (Missing or Corrupt)

Jika Anda mendapati pesan error bahwa “NTOSKRNL not found” / NTOSKRNL tak ditemukan, lakukan:

- Masukkan CD Windows XP dan booting dari CD tersebut.
- Pada saat muncul opsi R=Repair yang pertama, tekan tombol R.
- Tekan angka sesuai dengan lokasi instalasi Windows yang ingin diperbaiki yang sesuai.
Biasanya #1
- Pindahlah ke drive CD Drive Anda berada.
- Ketik: CD i386- Ketik: expand ntkrnlmp.ex_ C:\Windows\System32\ntoskrnl.exe
- Jika Windows XP Anda terinstal di tempat lain, maka ubahlah sesuai dengan lokasinya.- Keluarkan CD Anda dan ketikkan EXIT

3. HAL.DLL Rusak atau Hilang (Missing or Corrupt)

Jika Anda mendapatkan error berkenaan dengan rusak atau hilangnya file hal.dll, ada kemungkinanfile BOOT.INI mengalami salah konfigurasi (misconfigured).

- Masukkan CD Windows XP dan booting dari CD tersebut.
- Pada saat muncul opsi R=Repair yang pertama, tekan tombol R.
- Tekan angka sesuai dengan lokasi instalasi Windows yang ingin diperbaiki yang sesuai.
- Biasanya #1
- Ketik: bootcfg /listMenampilkan isi/masukan pada file BOOT.INI saat ini
- Ketik: bootcfg /rebuildMemperbaiki konfigurasi dari file BOOT.INI
- Keluarkan CD Anda dan ketikkan EXIT

4. Direktori \WINDOWS\SYSTEM32\CONFIG rusak atau hilang

Jika Anda mendapatkan error dengan tulisan:
“Windows could not start because the following files is missing or corrupt\WINDOWS\SYSTEM32\CONFIG\SYSTEM or \WINDOWS\SYSTEM32\CONFIG\SOFTWARE”
- Masukkan CD Windows XP dan booting dari CD tersebut.
- Pada saat muncul opsi R=Repair yang pertama, tekan tombol R.
- Tekan angka sesuai dengan lokasi instalasi Windows yang ingin diperbaiki yang sesuai.
- Biasanya #1
- Masukkan password administrator jika diperlukan.
- Ketik: cd \windows\system32\config
- Berikutnya tergantung di bagian mana letak terjadinya kerusakan:
- Ketik: ren software software.rusak ATAU ren system system.rusak
- Berikutnya lagi juga tergantung di bagian mana letak terjadinya kerusakan:
- Ketik: copy \windows\repair\system
- Ketik: copy \windows\repair\software
- Keluarkan CD Anda dan ketikkan EXIT

5. NTLDR atau NTDETECT.COM tak ditemukan (NTLDR or NTDETECT.COM Not Found)

Jika Anda mendapati error bahwa NTLDR tak ditemukan saat booting:

a. Untuk partisi tipe FAT-
Silakan Anda melakukan booting dari disket Win98 Anda dan salinlah file NTLDR atau NTDETECT.COMdari direktori i386 ke drive induk (root) C:\

b. Untuk partisi tipe NTFS
- Masukkan CD Windows XP dan booting dari CD tersebut.
- Pada saat muncul opsi R=Repair yang pertama, tekan tombol R.
- Tekan angka sesuai dengan lokasi instalasi Windows yang ingin diperbaiki yang sesuai.
Biasanya #1
- Masukkan password administrator jika diperlukan.
- Masukkan perintah berikut, dimana X: adalah alamat drive dari CD ROM Anda (Sesuaikan!).
- Ketik: COPY X:\i386\NTLDR C\:
- Ketik: COPY X:\i386\NTDETECT.COM C:\
- Keluarkan CD Anda dan ketikkan EXIT

Tips Mempercepat Booting Windows XP

Mungkin anda pernah mengalami booting windows yang sangat lambatBerikut langkah-langkahnya agar booting windows anda menjadi lebih cepat :

Langkah 1 :Buka aplikasi notepadKetikkan “del c:\windows\prefetch\ntosboot-*.*/q” (Tanpa tanda kutip )dan save as dengan nama ntosboot.bat dalam drive c:\

Langkah 2 :Lalu klik menu Start–>Run–> dan ketikkan gpedit.msc

Langkah 3 :Klik Computer Configuration–>Windows Settings–>Script–>lalu klik 2 kali pada Shutdown

Langkah 4 :Dalam Windows Shutdown Properties klik add lalu browse. lalu cari letak file ntosboot.bat yang anda buat tadi dan klik open

Langkah 5 :Lalu klik OK ,Apply dan OK sekali lagi untuk menyelesaikannya

Langkah 6 :Lalu klik menu Start–>Run–> dan devmgmt.msc

Langkah 7 :Klik IDE ATA/ATAPI controllers–>Primary IDE Channel ( Klik 2 kali untuk membuka properties )

Langkah 8 :Pilih Advanced SettingsPada Device 0 atau Device 1Ganti Device Type menjadi None ( Ganti saja pilihan Device Type yang tidak terkunci )

Langkah 9 :Klik IDE ATA/ATAPI controllers–>Secondary IDE Channel ( Klik 2 kali untuk membuka properties )Ulangi seperti Langkah 8

Langkah 10 :Restart Komputer anda dan anda bisa lihat perubahannya

Mencegah Penggantian Setting Display Properties

Anda dapat melakukan Setting display dari Control Panel - Display atau melalui klik kanan pada desktop, lalu pilih Properties.Dengan setting di bawah ini orang lain tidak dapat mengganti setting pada Display tersebut.Ikutilah langkah berikut:

Klik Start——–>Run, ketikkan regedit lalu tekan

Enter.Key:HKEY_CURRENT_USER\Software\Microsoft\Windows \CurrentVersion\Policies\SystemValue Name: NoDispCPLData Type: REG_DWORDData: (0 = disabled, 1 = enabled/mencegah penggantian)

Mencetak langsung screenshot

Sebelum dapat dicetak, biasanya screenshot desktop harus Anda ambil dari clipboard dengan bantuan program grafik seperti Adobe Photoshop atau Paint Shop Pro. Dengan tool gratis Purrint.exe yang dapat Anda download dari http:// dana.ucc.nau. edu/~tsr22/apps/#purrint, Anda tidak perlu repot-repot lagi.




















Screenshot langsung: Tool Purrint.exe mencetak screenshot tanpa melalui clipboard.

Begitu Anda membuat sebuah screenshot dengan tombol [PrintScreen], akan muncul sebuah menu dengan pilihan mencetak, menyimpan, atau hanya meng-copy ke clipboard. Jika tidak terjadi apa-apa, Anda sebaiknay memeriksa apakah Purrint benar-benar sudah dijalankan atau belum. Periksa keberadaan icon-nya di taskbar.

Memeriksa Active Directory

Layanan Active Directory menyimpan informasi mengenai pengguna, grup, domain, dan data spesifik jaringan lainnya. Untuk mengetahui pengguna mana yang memiliki akses pada program tertentu dalam jaringan dibutuhkan parameter khusus. Pengguna Windows 2000 dapat mengakses langsung jendela pencarian tersebut, tetapi dalam Windows XP jendela ini tersembunyi. Untuk mengeluarkannya, klik 'Start Run' dan masukkan perintah

rundll32•dsquery,OpenQueryWindow

Sebelumnya Anda harus mengaktifkan layanan Active Directory. Jika tidak, Anda hanya akan mendapatkan sebuah laporan kesalahan.

Hak akses Windows XP Home

Pengguna Windows XP Home Edition tidak memiliki tab 'Security' seperti pada Windows XP Professional untuk mengelola hak akses pada file. Sebenarnya tab ini juga ada dalam versi Home, tetapi disembunyikan oleh file 'rshx32.dll'. Dengan mengakali file ini tab dapat dibuka.

Download tool XV132 dari www.chm aas.handshake.de/delphi/freeware/xvi32/xvi32.htm. Melalui 'File Open' buka file 'Windows\System32\rshx.dll'. Pilih 'Address Go To' dan masukkan '95D' (heksadesimal) atau ''2408' (desimal). Dalam kolom ini ubah angka '65' menjadi '61'. Dengan perubahan ini, file DLL tidak lagi mencari entri registry 'OptionValue' dan membuka blokade tab 'Security'.
















Home jadi Professional: Dengan manipulasi file 'rshxp.dll' Anda dapat membuka blokade tab 'Security'.

Simpan file dengan nama lain, misalnya 'rshx_new.dll' dalam folder System32, karena Windows masih membutuhkan file aslinya untuk keperluan lain. Jika langkah ini tidak dilakukan, Anda akan selalu mendapat masalah dengan pemeriksaan file sistem. Sekarang Anda perlu mengatur beberapa entri registry dalam file DLL baru.

Jalankan Regedit dan klik HKEY_LOCAL_MACHINE. Melalui menu 'Edit Find', cari entri 'rshx32.dll'. Ia berada dalam direktori 'InProcServer32' yang tersembunyi dalam sebuah kunci panjang yang susah diingat. Ubah nilai string menjadi rshx_new.dll dan tutup Regedit.

Sekarang, jika Anda mengklik kanan sebuah folder dan memilih 'Sharing & Security', akan tampak tab 'Security' seperti pada Windows XP Professional. Di sini Anda dapat memberi atau mencabut akses untuk setiap folder kepada pengguna.

Menangkal virus asing

Scanner virus biasa mengidentifikasi virus dengan bantuan database signature. Selain melalui signature, freeware Secure PC juga dapat mengenali virus dari perilakunya. Dengan demikian, Anda juga dapat menangkal virus yang tidak dapat dikenali oleh scanner biasa karena belum ada signature-nya. Selain itu, Secure PC juga mampu melakukan 'undo' atas serangan hijacker yang telah terjadi.

Lebih aman: Secure PC Project mengenali virus bukan berdasarkan signature, melainkan dari perilakunya.
Download tool dari http://securepc. planet-source.de/project. Sebelum proses instalasi, Anda perlu melakukan registrasi ke pembuatnya (gratis). Sayangnya, tool bagus ini baru tersedia dalam versi Bahasa Jerman. Namun, tidak usah kuatir. Anda tidak akan banyak berinteraksi dengan tool ini karena ia sepenuhnya bekerja otomatis. Anda tidak perlu mengubah apa pun pada preset atau melakukan scan ke hard disk seperti virus-scanner yang biasa. Satu hal lagi, instalasi tool ini memerlukan .NET Framework v1.1 yang dapat Anda download dari Microsoft.

Mengubah alamat MAC

Pengguna yang ingin berselancar secara anonim di Internet biasanya hanya menyamarkan alamat IP. Namun, hacker berpengalaman dengan mudah mengidentifikasinya melalui alamat Media Access Control (MAC) yang terdapat pada setiap network-card. Alamat MAC ini sangat unik sehingga di dunia ini tidak ada sepasang pun yang sama. Dengan bantuan shareware SMAC 1.2 Anda dapat menyamarkan alamat MAC sehingga benar-benar anonim saat berselancar. Biaya registrasinya sekitar 10 Euro.

Tertipu: : SMAC menampilkan alamat MAC palsu kepada PC lain—berguna untuk menangkal hacker.
Download SMAC dari http://www.klcconsulting.net/smac/ dan install. Versi demo yang gratis hanya dapat memanipulasi satu alamat MAC. Alamat MAC asli Anda tercantum di bawah 'Active MAC Address' dan alamat samaran diberikan di kolom 'New Spoofed MAC Address'. Klik 'Update MAC' dan restart PC untuk menggunakannya. Anda dapat memeriksa alamat MAC baru dengan menjalankan perintah 'ipconfig /all' dari DOS-box.

Tips: Alamat MAC diberikan berdasarkan sebuah sistem tertentu. Bit pertama berisi kode produsen, misalnya Realtek memiliki kode 00-20-18. Kode semua produsen tercantum dalam sebuah tabel di http://map-ne.com/Ethernet/vendor. html.

Tampilkan 'My Network Places

Semua entri yang berada di kanan atas dalam menu Start dapat dibuka. Entri yang umum adalah 'My Computer' dan 'My Documents'. Entri lainnya dapat diaktifkan dengan mengklik kanan tombol Start dan memilih Poperties. Dengan cara ini Anda dapat mengakses drive dan subfolder dengan cepat. Sayangnya 'My Network Places' tidak ada dalam daftar yang dapat dimasukkan ke menu Start. Untungnya, Anda dapat memaksakannya melalui sedikit perubahan dalam registry.

Memanipulasi menu Start: Setelah mengakses registry, 'My Network Places' dapat dibuka dari menu Start.
Jalankan Regedit dan masuk ke kunci HKEY_CURRENT_USER\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Explorer\Advanced'. Buat entri 'Start_ShowNetPlaces' melalui menu 'Edit New DWORD Value' dan berikan nilai '2'. Setelah restart, Anda dapat menampilkan 'My Network Places' di menu Start.

Mengganti layar pembuka

Layar pembuka Windows XP tidak mudah diganti karena terintegrasi dalam inti sistem operasi. Namun, dengan bantuan resource editor Anda dapat mengubah komponen inti secara individual dan mengganti layar pembuka.


Perhatian! Manipulasi pada inti sistem operasi dapat berakibat serius pada Windows. Backup semua data penting sebelum menjalankan tips ini. Download tool Resource Hacker yang tersedia gratis di www.users.on.net/johnson dan install ke PC Anda. Jalankan Windows Explorer dan cari file 'ntoskrnl.exe' dalam folder 'Windows\ system32'. Buat salinan file dan beri nama 'nt_baru.exe'.


Sekarang Anda membutuhkan layar pembuka baru dalam format Bitmap 16 warna dengan ukuran 640 x 480. Jika diperlukan, modifikasi gambar dengan program pengolah gambar seperti Paint Shop Pro. Jika program pengolah gambar Anda menyediakan pilihan untuk menyimpan gambar bersama palet Windows, lakukan. Jika palet Windows ini tidak ikut disimpan, biasanya akan terjadi penyimpangan warna gambar.


Jalankan Resource Hacker dan buka file 'nt_baru.exe' melalui menu 'File Open'. Pilih 'Action Replace Bitmap' dan masukkan layar pembuka baru melalui tombol 'Open file with new bitmap'. Jangan lupa, pilih dulu bitmap yang akan diganti dalam Resource hacker. Klik 'Replace' dan simpan file. Tutup Resource Hacker.


Agar Windows XP dijalankan dengan layar yang baru dan jika perlu Anda dapat kembali ke Windows XP yang lama, manipulasi file start Windows. Klik kanan 'My Computer' dan buka 'Properties'. Dalam tab 'Advanced' klik 'Settings' di bawah 'Startup & Recovery'. Klik tombol 'Edit' untuk membuka file 'boot.ini', pilih baris start untuk Windows XP dan salin ke clipboard dengan menekan CTRL+C (di bawah teks [operating systems]). Paste perintah tadi di bawahnya. Tambahkan parameter berikut pada salinan baris perintah tersebut.


/Kernel=nt_baru.exe

Simpan file dan tutup Notepad. Selanjutnya restart Windows dan pilih entri start baru dalam menu boot. Kali ini layar pembuka baru yang akan ditampilkan. Jika Anda hanya ingin mengoperasikan satu partisi Windows, buka sekali lagi file 'boot.ini' seperti di atas. Hapus entri start yang lama. Untuk selanjutnya, versi Windows Anda yang secara otomatis akan dijalankan, tidak perlu dipilih manual dalam menu boot.
CHIP juga telah menemukan sebuah program bernama Boot Editor untuk memudahkan Anda dalam membuat logo startup. Anda dapat mendownloadnya di alamat http://www.belchfire.net/ ~userxp/indexbe.htm. Jika Anda berniat menggunakannya, CHIP menyarankan untuk membaca file Readme dengan seksama, karena penggunaannya cukup membingungkan jika belum terbiasa.

Administrator via script

Untuk alasan keamanan, banyak pengguna Windows XP yang lebih suka menggunakan account pengguna biasa yang terbatas. Ketika Anda membutuhkan hak administrator untuk sementara, misalnya untuk mengubah setting keamanan bagi pengguna tertentu, sebuah script gratis dapat membantu Anda lebih lanjut.


Di http://blogs.msdn.com/aaron_ margosis/archive/2005/03/11/394244.aspx akan Anda temukan weblog milik Aaron Margosis, seorang konsultan senior di Microsoft. Di sana klik link 'MakeMeAdmin.zip' untuk mendownload script. Buka arsip zip dan copy file 'MakeMeAdmin.cmd' ke dalam sebuah folder.

Klik ganda file MakeMeAdmin.cmd lalu masukkan password administrator dalam jendela DOS dan password untuk account pengguna biasa. Latar belakang jendela DOS yang hitam berubah merah untuk mengingatkan bahwa Anda sekarang memiliki hak sebagai administrator. Sebagai tes masukkan ke dalam jendela DOS perintah berikut.
secpol.msc
Perintah itu akan membuka jendela 'Local Security Settings' yang hanya dapat dijalankan oleh administrator. Lakukan pekerjaan yang memerlukan hak administrator dalam keadaan jendela DOS terbuka. Untuk kembali bekerja dengan account pengguna biasa, tutup jendela DOS tadi.

Untuk memeriksa apakah Anda telah kembali menjadi pengguna biasa atau tidak, klik 'Start Run' dan masukkan perintah yang sama, 'secpol.msc'. Seharusnya sekarang Anda akan mendapatkan laporan kesalahan karena tidak memiliki hak administrator. Applet 'Local Security Settings' tetap akan dijalankan, tetapi Anda tidak dapat melakukan perubahan apa-apa.

Menginstal desktop virtual

Banyak pengguna Windows yang merasa iri melihat tampilan KDE Linux, di mana beberapa desktop dapat dikelola sekaligus. Dengan bantuan salah satu tool dari PowerToys untuk XP, Virtual Desktop Manager (VDM), Anda juga dapat mengelola hingga empat desktop dalam Windows. Bagusnya lagi, untuk itu hampir tidak dibutuhkan resource sistem.
Masukkan 'Deskman.exe' ke dalam kolom pencari di www.microsoft.com dan Anda akan sampai ke halaman PowerToys. Dalam bagian biru di kanan bawah, klik link 'Deskman.exe' di bawah 'Virtual Desktop Manager' untuk mendownload tool. Setelah proses instalasi selesai, tampilkan menu konteks dengan mengklik kanan taskbar. Pilih 'Toolbars Desktop Manager'.
Di taskbar Anda akan tampak sebuah icon bergambar kotak terbagi empat dan di sampingnya terdapat empat tombol bernomor—menunjukkan nomor keempat desktop. Untuk menyimpan desktop ke VDM, klik salah satu icon benomor kemudian klik icon kotak. Mulai sekarang Anda dapat menampilkan desktop tersebut dengan mengklik icon tadi atau dengan menekan kombinasi tombol Ctrl+Nomor. Lakukan prosedur yang sama untuk ketiga desktop lainnya.Tips: Untuk mengubah gambar latar belakang desktop, klik kanan icon VDM dan pilih 'Configure Desktop Images'. Penggantian dengan cara yang biasa hasilnya malah membingungkan.

Mencegah akses diam-diam

Melalui folder-sharing tersembunyi, seseorang dapat membaca hard disk atau mengakses printer Anda melalui account administrator yang dibuat Windows. Pengguna Windows XP Pro yang tidak berbagi PC dengan orang lain dan sama sekali tidak ingin datanya diakses orang lain, dapat mematikan folder tersebut untuk mencegahnya.




Klik 'Start Control Panel Administrative tools' lalu klik ganda 'Computer management'. Di bawah 'Shared Folders Shares' Anda akan menemukan semua drive, account adminstrator yang dibuat Windows, printer/fax-sharing, dan IPC yang memungkinkan komunikasi antar-program jaringan melalui koneksi jarak jauh (remote). Tanda $ di belakang folder menunjukkan bahwa sifat sharing-nya tersembunyi. Klik kanan 'C$' lalu pilih 'Disable Sharing' untuk mematikan sharing ke drive C:. Ketika Windows meminta konfirmasi, klik 'Yes'. Lakukan hal yang sama untuk sharing yang lainnya.

Perhatian! Pengguna lain dalam jaringan tidak lagi dapat mengakses data yang terdapat di drive C: dan drive lain yang Anda matikan. Akhiri sharing hanya jika PC Anda bukan merupakan bagian dari sebuah jaringan atau jika Anda sama sekali tidak mengijinkan orang lain mengakses hard disk Anda.
Satu-satunya sharing yang tidak dapat Anda singkirkan adalah 'IPC$'. Ini mengesalkan, karena justru melalui Inter Process Communication (IPC) ini PC lain dapat mengontak PC Anda. Dengan tips di atas Anda hanya dapat mencegah akses ke drive, tetapi tidak ke PC-nya itu sendiri.Setelah mematikan sharing, keluar dari 'Computer management'. Agar Windows tidak kembali membuat sharing yang telah Anda matikan tadi pada saat start berikutnya, jalankan Registry Editor. Masuk ke kunci HKEY_LOCAL_MACHINE\System\CurrentControlSet\Services\LanmanServer\Parameters' dan beri nilai '0' untuk entri 'Auto ShareWks'.
Ulangi prosedur yang sama untuk kunci 'lanmanworkstation' di bawahnya. Tutup registry dan restart PC. Sekarang hard disk Anda tidak dapat lagi dimata-matai.

Kamis, 30 Oktober 2008

Mematikan Fungsi Autoplay untuk Flashdisk (XP)

Pada saat Anda memasukkan perangkat flashdisk atau hard disk eksternal ke dalam port USB pada PC atau notebook, seketika itu juga sistem operasi Windows mengenalnya dan menjalankan fungsi autoplay. Dari sebuah window, Anda bisa memilih option untuk membuka folder dalam flashdisk atau menjalankan MP3 dengan software media player. Bagaimana jika Anda tidak menginginkan autoplay ini aktif? Ikuti tips berikut ini.

Untuk mematikan fungsi autoplay yang bisa menjalankan file-file dari perangkat penyimpan data eksternal seperti flashdisk, Anda bisa memanfaatkan susunan registry Windows. Untuk itu, Anda perlu membuka registry editor. Ketikkan "Regedit" dalam menu "Start Run". Setelah program registry editor terbuka, masuk ke dalam key "HKEY_CURRENT_USER Software Microsoft Windows CurrentVersion Policies Explorer". Perhatikan entry yang ada di window kanan. Klik ganda pada entry "NoDriveTypeAutorun" lalu ganti nilai 91 yang ada di dalam "Value Data" menjadi 95. Setelah itu, klik "OK".

Setelah Anda selesai mengubah nilai pada entry "NoDriveTypeAutorun", Anda dapat menutup program registry editor. Agar tips ini bisa berjalan dengan baik, Anda perlu me-restart PC. Apabila kemudian hari Anda menginginkan fungsi autoplay aktif kembali, Anda tinggal mengubah kembali nilai pada "Value Data" menjadi 91.

Rabu, 29 Oktober 2008

Screen Saver untuk Log Off PC Secara Otomatis (Win XP)

Anda sibuk bekerja dengan PC. Sesaat kemudian, Anda meninggalkan PC untuk sebuah urusan lain yang sangat penting. Namun, ketika PC tidak digunakan, Anda lupa memproteksinya sehingga PC tetap bisa digunakan oleh orang lain. Padahal, di dalam PC tersimpan banyak data-data rahasia Anda.

Sampai saat ini, memang banyak pengguna PC yang masih mengabaikan faktor keamanan dalam PC-nya. Jika kejadian di atas tadi terjadi, orang lain yang tidak berkepentingan bisa secara bebas memindahkan data-data penting Anda. Sebenarnya ada banyak cara untuk mengamankan PC. Contohnya dengan password pada screen saver. Setelah Anda men-setting agar screen saver aktif dalam lima menit, misalnya, PC langsung terproteksi ketika screen saver berjalan. Anda juga bisa menjaga keamanan PC dengan cara log-off sebelum Anda meninggalkan PC. Namun, alangkah lebih bagus jika Anda menggabungkan keduanya. Saat screen saver berjalan, screen saver juga mengaktifkan timer untuk me-log-off PC secara otomatis.

Untuk melakukan trik tersebut, Anda membutuhkan tool Window Server 2003 resource kit. Anda bisa mendapatkannya dengan mengunjungi alamat www.microsoft.com/downloads. Setelah Anda membuka alamat tersebut, ketik "Window Server 2003 resource kit" pada kolom pencarian. Setelah tool ditemukan, download ke dalam salah satu folder. Setelah tool selesai di-download, Anda dapat langsung meng-install-nya ke dalam folder "Program Files". Setelah proses instalasi selesai, cari file bernama "WinExit.scr" dalam folder tersebut (tepatnya "C:\Program Files\Windows Resource Kits\Tools"). Klik kanan file WinExit.scr tersebut, lalu pilih option "Install" untuk mengintegrasikan screen saver tersebut ke dalam sistem Windows XP Anda.

Jika proses instalasi screen saver sudah selesai, Anda klik kanan desktop lalu pilih "Display Properties". Di dalamnya, aktifkan tab "Screen Saver", pastikan pilihan "Logoff Screen Saver" menjadi screen saver yang aktif. Klik tombol "Settings" yang ada di sampingnya. Di dalam window setting ini, Anda bisa menentukan kapan waktu log off saat screen saver sedang berjalan. Anda bisa memasukkan waktu hingga tiga digit dengan satuan detik dalam kolom "Time to Logoff". Apabila Anda sering bekerja dengan beberapa window terbuka di desktop, Anda memanfaatkan "Force Logoff". Fungsi ini bisa menutup secara paksa program-program yang sedang terbuka saat proses log off berlangsung (tidak peduli apakah program yang ditutup sedang menjalankan suatu proses atau idle). Selain itu, Anda juga bisa mengetikkan beberapa teks untuk dijadikan pesan pada kolom "Logoff Messages". Pesan ini akan muncul di atas timer saat screen saver ini aktif di layar PC.

Selanjutnya, setelah Anda meng-klik "OK", Anda dapat mengatur waktu kemunculan screen saver saat PC dalam keadaan "idle" Dengan Setting ini, kini Anda bisa meninggalkan PC dengan lebih tenang. Saat Anda meninggalkan PC, tidak lama kemudian screen saver akan aktif, lalu dalam beberapa menit kemudian, PC akan log off secara otomatis.

Mengamankan XP dan Vista

Hacker dan pembuat virus memiliki satu sasaran favorit, yaitu Windows. Dibutuhkan langkah-langkah penangkalan yang tepat bagi pengguna Windows untuk mencegahnya.

Windows bukanlah sebuah sistem operasi dengan tingkat keamanan tinggi. Setiap pengguna sistem operasi ini harus mengupayakan sendiri proteksi yang diperlukan. Jika tidak, tidak sampai a5 menit, melalui media Internet, PC bisa dikuasai hacker. Berikut ini beberapa cara-cara mengamankan Windows.

Menghindari Website Hacker
Versi-versi terbaru Firefox sudah memiliki filter phising yang dapat memperingatkan Anda saat mengakses website-website berbahaya. Filter ini dapat Anda temukan dalam browser di menu "ToolsOptions", dalam bagian "Security".
Proteksi phising dalam bekerja. Namun, Anda bisa mempertimbangkan tawaran gratis dari McAfee. Plug-in SiteAdvisor milik McAfee tidak hanya mengenali website berbahaya, tetapi juga memberi informasi sangat rinci tentang sebab pemblokiran sebuah website.
Plug-in McAfee ini tersedia di www.siteadvisor.com/download/ff.html. Dalam website tersebut, klik saja pilihan "Download SiteAdvisor for Firefox Now". Selanjutnya pada halaman berikutnya, Anda harus memilih "Agree" untuk persyaratan penggunaan plug-in (End User License Agreement). Jika sudah, Anda dapat melanjutkannya dengan mengklik "Install SiteAdvisor for Firefox Now". Biasanya Firefox akan selalu memblokir instalasi plug-in dari pihak ketiga. Oleh karena itu, Anda dapat memilih "Allow" dalam Firefox bar, yang berwarna kuning. Sesudah itu, Anda dapat melanjutkan instalasi dengan memilih "Instal Now".

McAfee SiteAdvisor mengintegrasikan diri pada sisi kanan bawah Firefox. Apabila sebuah website diindikasikan tidak berbahaya, icon SiteAdvisor akan berwarna hijau. Sebaliknya, jika sebuah website yang Anda buka diindikasikan berbahaya, icon akan berubah warnanya menjadi merah. Apabila Anda ingin mengetahui, mengapa sebuah website diblokir oleh SiteAdvisor, Anda cukup mengklik icon SiteAdvisor, pilih "View Site Details", Anda sudah bisa mengetahui secara detail penyebab website diblokir.

Menonaktifkan Script Berbahaya
Plug-in NoScript termasuk perluasan keamanan yang tidak bisa ditinggalkan untuk browser Firefox. Walaupun Anda memiliki filter phising terbaik, bisa saja Anda tetap sampai ke sebuah website berbahaya saat berselancar. Di sinilah fungsi plug-in NoScript. NoScript melindungi browser Firefox dengan memblokir serangan yang berasal dari website hacker secara otomatis. Plug-in keamanan ini tersedia dalam kumpulan plug-in Mozilla Foundation yang dapat Anda download langsung melalui Firefox. Untuk men-download plug-in tersebut, dari dalam Firefox Anda buka "Tools Add-ons" dan klik "Get Extension" dalam window berikutnya.

Melalui fasilitas "Search", Anda dapat mencari plug-in "NoScript", apabila plug-in NoScript sudah Anda temukan, klik tombol hijau "Install Now" untuk segera men-download dan menginstalasinya. Seperti pada SiteAdvisor, di sini Anda perlu me-restart Firefox agar plug-in dapat berintegrasi dengan baik di kanan bawah Firefox.

Plug-in NoScript ini, sekali anda aktifkan, ia akan memblokir hampir semua script yang dijalankan secara otomatis dalam browser. Jadi, bila sebuah website tidak ditampilkan dengan benar, mungkin saja penyebabnya plug-in ini. Anda dapat mengizinkan script yang terblok dengan mengklik icon "S".